Rabu, November 10, 2010

Pasca Melahirkan 2

Tiba hari Kamis, 18 Febuary 2010. Aku bertekad mengganti dokter. Tidak mau dokter yang hari Sabtu kemarin. Periksa di Internet, dan dengar-dengar informasi dari saudara, di Hermina ada dokter Adi, yang memang dokter di RS Daan Mogot. Yah udah aku mau dokter yang itu saja, dengan pertimbangan, kalau dokter RS-nya pasti mau menangani pasien baru, (biasa dokter sekarang tengil, kalau kita tidak periksa sama dia mana mau dia tanggung jawab menangani orang yang bukan pasiennya, kaya kemarin)



Aku berdoa dalam hati, Tuhan, kalau dokter ini, hari ini juga mau langsung mengoperasi aku, aku sembah deh dokternya, aku puja-puja dalam hati (dalam hati doang tidak di omongin).

"Tuhan jangan iri yach, soalnya aku udah hopeless banget pengen cepat-cepat kempesin ini perut, udah tidak tahan. Lagian, kalau Engkau kan sudah aku puja dan sembah di gereja, dan kalau aku ingat"



Akhirnya pagi-pagi jam 9 aku pergi ke RS, kebetulan dokternya prakter hari Kamis pagi. Aku daftar, tunggu sebentar, lalu masuk kedalam ruang praktek dokter. Bla..... bla..... aku ceritakan semua, lalu di USG, dokternya langsung bilang ini cowok (Alhamdulilah......... selama ini di USG bilangnya cewek melulu), katanya semua sehat tidak masalah, bahkan tititnya bisa diukur panjangnya 2 cm.



Setelah selesai di USG, dokternya tanya,

"Kapan mau operasinya?"

"Secepatnya."

"Bagaimana hari ini? Soalnya bayinya sudah cukup umur, lalu ibunya sudah di tes darah, lagian hari ini tanggal bagus, ada angka 8-nya, cuacanya mendung lagi, enak buat mengoperasi orang."

"Hah........" Saya sampai terbengong-bengong, ini dokter lucu amat, kagak pake basa-basi segala, "Emang bisa dok, kalau bisa hari ini, saya mah senang sekali.........." (Karena saya tahu yang namanya RS, prosedurnya rumit, karena melibatkan dokter lain, yang belum tentu sempat saat itu juga untuk mengoperasi, apalagi saya baru periksa di sana pertama kali, namanya mendadak, imposible lah kalau hari ini juga saya bisa di operasi, makanya saya bilang dokter bakalan saya puja dan sembah dalam hati, karena sang dokter pasti perlu effort yang besar untuk meyakinkan dokter yang lain)

"Yah....., sudah hari ini, jam 1 siang, siap-siap yah."



Akhirnya saya di persiapkan suster untuk di operasi.



bersambung ke...melahirkan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar